Peran Pengadaan dalam Manajemen Rantai Pasok

Pengadaan adalah proses mencari, memilih, dan membeli barang atau jasa yang dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk menjalankan aktivitasnya. Pengadaan merupakan salah satu fungsi penting dalam manajemen rantai pasok (SCM), yaitu tata kelola yang mengintegrasikan aliran barang, informasi, dan uang dari hulu hingga hilir dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan.

Manajemen rantai pasok memiliki tujuan untuk menciptakan nilai tambah bagi pelanggan, organisasi, dan pemangku kepentingan lainnya dengan meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan keberlanjutan dalam pengadaan barang atau jasa. Dalam mencapai tujuan tersebut, pengadaan memiliki peran yang strategis, yaitu:

1. Mengurangi Biaya dan Meningkatkan Kualitas

Peran pengadaan yang pertama adalah mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas barang atau jasa yang dibeli oleh organisasi. Biaya pengadaan meliputi biaya pembelian, biaya penyimpanan, biaya transportasi, biaya administrasi, dan biaya lainnya yang terkait dengan pengadaan. Kualitas pengadaan meliputi spesifikasi, standar, kinerja, keandalan, dan kepuasan pelanggan terhadap barang atau jasa yang dibeli.

Untuk mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas, pengadaan harus dilakukan dengan cara yang tepat, seperti:

  • Melakukan analisis kebutuhan, pasar, dan risiko sebelum melakukan pengadaan.
  • Memilih pemasok yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditetapkan, seperti harga, kualitas, kapasitas, reputasi, dan tanggung jawab sosial.
  • Menegosiasikan kontrak yang menguntungkan bagi kedua belah pihak, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti volume, waktu, tempat, syarat, dan kondisi pengadaan.
  • Mengawasi dan mengendalikan proses pengadaan, dengan melakukan pemantauan, evaluasi, audit, dan penyelesaian masalah yang mungkin terjadi.
  • Melakukan pengembangan dan perbaikan berkelanjutan, dengan memberikan umpan balik, saran, dan masukan kepada pemasok untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas barang atau jasa yang disediakan.

2. Menciptakan Nilai dan Meningkatkan Keunggulan Bersaing

Peran pengadaan yang kedua adalah menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan bersaing bagi organisasi. Nilai pengadaan adalah manfaat yang diperoleh oleh organisasi dari pengadaan barang atau jasa yang dilakukan. Keunggulan bersaing pengadaan adalah kemampuan organisasi untuk menawarkan barang atau jasa yang lebih baik, lebih murah, atau lebih cepat daripada pesaingnya.

Untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan bersaing, pengadaan harus dilakukan dengan cara yang inovatif, seperti:

  • Melakukan pengadaan yang berbasis nilai (value-based procurement), yaitu pengadaan yang berfokus pada nilai yang dihasilkan oleh barang atau jasa yang dibeli, bukan hanya pada harga atau biaya yang dikeluarkan.
  • Melakukan pengadaan yang berbasis kemitraan (partnership-based procurement), yaitu pengadaan yang berfokus pada hubungan jangka panjang dan saling menguntungkan dengan pemasok, dengan berbagi informasi, risiko, dan keuntungan.
  • Melakukan pengadaan yang berbasis solusi (solution-based procurement), yaitu pengadaan yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dan harapan pelanggan, dengan menyediakan barang atau jasa yang sesuai dengan spesifikasi, kriteria, dan persyaratan yang ditetapkan.
  • Melakukan pengadaan yang berbasis keberlanjutan (sustainability-based procurement), yaitu pengadaan yang berfokus pada dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan dari pengadaan barang atau jasa, dengan mempertimbangkan aspek-aspek seperti efisiensi energi, pengurangan emisi, penghematan sumber daya, dan kesejahteraan masyarakat.

3. Mendukung Strategi dan Visi Organisasi

Peran pengadaan yang ketiga adalah mendukung strategi dan visi organisasi. Strategi pengadaan adalah rencana aksi yang dirancang untuk mencapai tujuan pengadaan yang ditetapkan oleh organisasi. Visi pengadaan adalah gambaran ideal tentang bagaimana pengadaan harus dilakukan oleh organisasi di masa depan.

Untuk mendukung strategi dan visi organisasi, pengadaan harus dilakukan dengan cara yang terintegrasi, seperti:

  • Melakukan pengembangan organisasi, dengan meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan kultur organisasi dalam pengadaan, dengan menyediakan sumber daya manusia, teknologi, dan anggaran yang memadai.
  • Melakukan pengembangan kebijakan, dengan menyusun, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kebijakan pengadaan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, standar profesional, dan kode etik yang berlaku.
  • Melakukan pengembangan sistem, dengan merancang, mengembangkan, dan mengoperasikan sistem pengadaan yang efektif, efisien, dan transparan, dengan menggunakan metode, proses, dan alat yang tepat.
  • Melakukan pengembangan jaringan, dengan membangun, memelihara, dan mengembangkan jaringan kerjasama dengan pihak-pihak internal dan eksternal yang terkait dengan pengadaan, seperti unit kerja lain, pemasok, pelanggan, lembaga pengawas, dan organisasi profesional.

Demikian artikel yang saya buat tentang peran pengadaan dalam manajemen rantai pasok. Semoga bermanfaat dan dapat menambah wawasan Anda tentang pengadaan barang atau jasa. Terima kasih. 😊

Referensi

Masa Depan Pengadaan dalam Manajemen Rantai Pasok Modern
3 Peran Procurement dalam Manajemen Rantai Pasok
KETERKAITAN PENGADAAN BARANG JASA DENGAN MANAJEMEN RANTAI PASOK.
Pentingnya Supply Chain Management di Dalam Bisnis
Bahan Bacaan PDF

 

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *